Sumb photo : unsplash.com


Ada saja orang yang lupa asal muasal. Dari bukan siapa-siapa, kemudian menjadi orang paling ternama di seantero negeri antah berantah. Banyak orang yang puas atas kinerjanya. Gebrakan dan keberaniannya mengambil sikap patut diacungi jempol.

Kepuasan orang-orang yang dipimpinnya menyentuh diangka 75℅ lebih. Angka yang sangat fantastis dan luar biasa tentunya. Hanya 25℅ saja yang tidak puas dengan kinerjanya. Semua kebijakannya berarti dianggap memberikan dampak baik terhadap masyarakat.

Sayangnya, angka kepuasan itu menjadikannya terlena, sehingga salah tafsir dan salah memahami kepuasan tersebut. Angka yang cukup besar itu dimaknai lain olehnya, ia merasa punya power yang luar biasa. Dia beranggapan bahwa semua kebijakan dan keputusannya akan didukung oleh 75℅ orang yang menyatakan puas terhadap kinerjanya.

Tidak, tidak akan seperti itu. Mereka yang puas kinerjamu, bahkan termasuk yang memilihmu saat pemilu bukanlah pendukung fanatik, bukan pengikut tanpa akal waras yang akan membelamu mati-matian apa pun yang kamu lakukan. Mereka yang mencintaimu bukan orang-orang yang cinta buta, yang akan rela berkorban dan melakukan apapun demi dirimu.

Kepuasan kami jangan di salah artikan. Dukungan kami jangan di salah gunakan. Sekali lagi, kepuasan terhadap kinerjamu adalah hal lain. Mendukungmu juga hal lain, tidak berarti kami menutup mata, jika kebijakanmu salah akan kami bilang salah. Ingat kami bukanlah pendukung fanatik, kami pendukung yang masih punya akal waras.


Ingat juga kamu bukan nabi dalam pandangan mata kami. Jangan menjadi Fir'aun yang sangking berkuasanya ia mengaku Tuhan. Jangan merasa menjadi orang yang paling berkuasa, sehingga kamu menuhankan kekuasaan. Meskipun kamu punya kepuasaan yang menyentuh sampai 75℅ atas kinerjamu . Lalu, kamu anggap dengan modal 75℅ kamu ingin terus berkuasa, mengatur dan mengendalikan negeri antah berantah ini dengan sesukamu.

Kekuasan yang kamu raih saat ini, berasal dari tangan-tangan kecil kami. Jadi, jangan pernah mencoba-coba menantang kami. Kebanyakan dari kami adalah silent majority. Sekali kami marah, saat itu juga kamu akan diturunkan dari kursi empukmu. Sekali, kamu buat kesalahan, kami maafkan. Namun, jika hal serupa kamu ulangi kembali dengan sadar itu sebuah kejahatan yang sangat keterlaluan.

Membongkar sistem dan aturan yang sudah baku demi kepentingan pribadi maupun golongan merupakan hal yang paling rendah. Sekali kamu akali aturan, kami masih bisa menerima dan berharap tak terulang kembali. Realitanya kamu dengan terang-terangan mengulanginya kembali. Apakah karena tidak ada perlawan dari kami?, sehingga kamu leluasa berbuat sesukamu?.

Iya, kami silent majority memang masih diam saat kamu berulah untuk pertama kali. Meskipun diam, kami selalu siaga. Seperti yang kamu tahu, saat kamu sudah melebihi batasanmu, disaat itulah kekuasaanmu kami goncangkan. Bahkan, kami bisa membuat kekuasaanmu menjadi debu.

Negeri ini adalah milik kami. Bukan milik segelintir orang. Bukan milik keluarga. Kami pemilik sah negeri ini. Jangan privatisasi negari kami ini. Kekuasan terbesar ada ditangan kami. Kamu hanya menjalankan amanah dari kami. Kamu hanya menjalankan mandat dari kami.

Kemarin, tanggal 22 Agustus 2024, sudah kamu lihat dan rasakan kekuatan pemilik negeri ini yang sesungguhnya. Itu hanya alarm kecil pengingat untukmu dan kroni-kronimu. Kami harap kamu dan kroni-kronimu sadar, tidak mengulangi perbuatan serta persengkokolan jahat lainnya dikemudian hari. Jika, itu terjadi kembali kami akan membakarmu dalam api kemarahan.

Bungo, 23 Agustus 2024