![]() |
Sumber photo : internet |
Aku tahu duka Sriwijaya Air SJ182 kemarin sore sepulang kerja di kantor sekira jam 17:29 WIB, lamat-lamat ku dengar dari dalam kamar presenter salah satu stasiun tv sedang melaporkan berita tentang pencarian pesawat yang lost contact yang belum ditemukan.
Aku keluar dari dalam kamar menuju ruang tengah. Duduk dikursi yang terbuat dari kayu sisa, ku amati benar jalanya berita. Dari satu stasiun tv ke stasiun tv lainnya semua menyiarkan hal yang sama.
Press realease dari pihak berwenang masih belum memberikan pernyataan resmi.
"Kami masih berkonsolidasi dengan beberapa pihak untuk mengumpulkan informasi supaya mendapatkan kami mendapatkan gambaran yang utuh", ucap salah satu perwakilan dari Kementrian Perhubungan saat diwawancara oleh seorang reporter.
Baca Juga :
Jujur saat itu masih berpikir positif bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ182 akan baik-baik saja. Tidak ada berpikir yang macam-macam. Sembari berdoa semoga baik-baik saja.
Setelah beberapa jam mulai ada titik terang. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang. Salah satu stasiun tv berhasil mendapatkan gambaran dari nelayan.
Sampai disitu aki sudah tidak mengikuti jalannya berita lagi. Sudah menjadi ritual umum di tempat tinggalku, malam itu hujan sangat lebat. Mau tidak mau tv harus dimatikan. Karena, suara hujan yang jatuh diatas atap seng mengalahkan suara tv.
Baru di keesokan harinya setelah chek di twitter dan di media online bahwa Pesawat Sriwijaya Air SJ182 terkonfirmasi jatuh dilaut. Pihak berwenang dan para relawan sedang melakukan pencarian.
Turut berduka bagi semua kru, awak kabin dan seluruh penumpang semoga Tuhan menempatkan mereka disisi terbaik.
Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 bukan peristiwa satu-satunya. Sudah kita sering kita dengar mengenai hal ini. Resikonya memang demikian besar. Maka, dari seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi dan ditengah-tengah teknologi yang berkembang pesat, mengapa manusia belum bisa mengurangi resiko dalam penerbangan.
Pesawat adalah moda transportasi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia. Sehingga, tidak mungkin manusia akan meninggalkan moda transportasi ini.
Besar harapan dimasa depan nanti ada tercipta pesawat yang bisa meminimalisir terjadi korban kecelekaan pesawat. Layaknya pesawat militer yang bisa melontarkan orang yang dalam pesawat saat hal fatal terjadi. Begitu juga nanti, saat terjadi hal fatal terjadi seluruh kru, awak kabin dan penumpang bisa keluar dari pesawat yang sedang jatuh.
Bila, semua antisipasi dan keamanan pesawat telah diterapkan. Selebihnya, adalah urusan Tuhan. Sebagai manusia hanya bisa berusaha yang terbaik.
Sekali lagi turut berduka atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, semoga para kru awak kabin dan seluruh penumpangnya diterima amal ibadahnya dan seluruh keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Bungo, 10 Januari 2021
0 Comments
Post a Comment