![]() |
Sumber photo : unsplash.com |
Orang yang sedang mabuk kepayang oleh cinta selalu saja ada caranya untuk mengungkapkan perasaannya. Ada yang lewat hadiah-hadiah kecil, coklat, bunga ataupun makanan kesukaannya.
Masing-masing orang atau pasangan punya keunikannya sendiri. Kebahagiaan mereka tentu berbeda antara satu sama lainnya. Ada yang suka hal-hal romantis lewat puisi cinta misalnya. Lewat kata-kata saja bisa seseorang begitu bahagia bahkan sampai baper.
Nah, jika Shobis (Shobat Puisi) adalah tipe pasangan yang suka hal-hal romantis lewat kata-kata yang puitis, berikut kami kumpulkan 10 puisi cinta yang siap buat dia tersipu malu setelah mendengarkannya.
1. Berghibah Tentang Rindu
Ketika hujan bertaut
pada sepi dan malam yang semakin larut
bertemu menyusuri malam syahdu
hati hanya bisa berghibah tentang rindu.
Alunan musik dan lagu riang.
Tak mampu buat hati ini tenang.
Rasa gelisah kian menjamah.
Rindu bertemu semakin bertambah.
Untuk puisi selengkapnya bisa klik linknya disini.
2. Tentang Senyummu
Jika engkau tahu?
Berdebarnya jantungku
Senyummu yang indah
Telah menguatkan langkah
Senyummu yang merekah
Membuat semangat kembali membuncah
Senyummu yang tipis
Mengembalikan gairah yang terkikis
Versi fullnya bisa dilihat disini.
3. Nyaman
Pada titik kesamaan yang sejajar
Kini kita telah saling dipertemukan
Menulis kisah yang sama disetiap lembar
yang penuhi gelak tawa kebahagian.
Denganku... kau merasa senantiasa aman
Denganmu... aku terus menemukan rasa nyaman.
Ingin lebih dapat rasanya gih cusss kesini.
4. Kumbang Malang
Duhai... bayang,
sosokmu tak bisa hilang.
ku coba tuk jadi pelupa,
namun bayangmu semakin, kian menjelma"
begitu sang kumbang
lantunkan tembang
tuk si kembang.
Puisi selengkapnya bisa di baca disini.
5. Ku Rahasiakan Rindu Untukmu
Ku susun bait-bait kegelisahan,
Rasa yang tak bisa tertahan,
Ku luapkan, ku tumpahkan,
Dalam syair yang ku sembunyikan,
Coretan-coretan tintaku penuh pengharapan,
Menulis rindu yang ku rahasiakan,
Agar tak satu pun orang tahu,
Bahwa, rinduku menembus ruang dan waktu,
Selengkapnya puisi bisa kunjungi disini.
6. Purnamanya Rembulan
Kini aku rembulan yang telah purnama.
Sinarmu, mentari... tak lagi terhalang bumi.
Sehingga, sinarmu bisa menyentuhku dan ku dekap sempurna.
Aku purnama, karena sinarmu mentari.
Aku sempurna, sebab dirimu mentari.
Tahukah engkau?, perempuan yang ku damba.
Engkau mentari itu, yang membuat diriku sempurna.
Gimana penasaran pada bait-bait lengkapnya chek dimari.
7. Pelipur Segala Laraku
Engkau memang jauh untukku sentuh,
Tapi, dirimu ada didetak nadi setiap saat,
Engkau memang jauh tak mampu ku rengkuh,
Namun, dirimu ada pada setiap hembusan nafas,
Engkau memang jauh dan aku gila karena rindu,
Tapi, kabar tentangmu buatku kembali waras,
Engkau perempuan yang memiliki paras ayu,
Memandang wajahmu saja aku gugup selalu,
Engkau perempuan yang mempunyai pekerti,
Aku tak bisa bayangkan dekat dirimu nanti,
Masih kurang bapernya, gih biar tambah tersipu malu si dia langsung saja disini.
8. Obat Bagi Setiap Duka
Ia selalu ceria ria,
Membuat hari-hari lebih bernyawa,
Ia yang selalu tersenyum bahagia,
Menyembuhkan setiap luka lara,
Ia yang wajahnya senantiasa ria,
Menjadi penawar obat bagi setiap duka,
Ia yang ku lihat selalu berseri-seri,
Menyambut datangnya mentari pagi,
Wah-wah rasanya belum habis juga kata-kata puitisnya langsung simak dan resapi disini.
9. Retorika Cinta
Ooo...
Tapi, cinta saja ternyata?,
belumlah sempurna.
Bila mana tak mampu lahirkan kasih sayang
yang membuat dua anak manusia,
saling berbagi,
saling mengerti,
saling memahami,
segala sesuatu yang kurang.
Ooo...
Namun, cinta saja realitanya?,
belumlah sempurna.
Bila mana ia tak lahir dari lubuk nurani
yang membuat cinta murni nan suci,
saling menyayangi,
saling mengasihi,
saling melengkapi,
sehingga, ikatan tetap kekal abadi.
Simak dan selami lebih jauh sajak-sajak selanjutnya disini.
10. Sekarat Menahan Rindu
Aku ingin menyapamu
tapi, aku tak mampu.
Ku ingin menuliskan sesuatu
bahwa aku sedang sekarat menahan rindu.
Dari beberapa bulan lalu
ketika engkau masih menyirami
keringnya hati.
Setelah waktu ke waktu berlalu
saat detik-detik jam terus berlari
mengejar menit-menit yang bersembunyi
dibalik jarum jam dan angka-angka yang menanti.
Adalah saksi atas rindu yang melanda hati.
Puisi yang terakhir ini semoga bisa mewakili dahaga rindumu ya Shobis, langsung saja link berikut.
0 Comments
Post a Comment