Petang menjelang
sang kumbang berdendang
tentang...
bayang-bayang si kembang.

Hatimu berdegup kencang
sesegera mungkin ia kan datang
pada si kembang, yang...
sosoknya selalu terbayang.

"Duhai... mengapa?,
rindu ini datang menjelma"
begitu sang kumbang
berdendang...
lagu asmara.

Oh... sungguh sang kumbang yang malang.
Rindumu pada si kembang
dan hasratmu untuk datang
padanya... terhalang
oleh padang semak-semak ilalang.

"Duhai... bayang,
sosokmu tak bisa hilang.
ku coba tuk jadi pelupa,
namun bayangmu semakin, kian menjelma"
begitu sang kumbang
lantunkan tembang
tuk si kembang.

Oh... sungguh kumbang yang malang.
Ia dirapuhkan bayang-bayang.
Resah, gelisah dan tak tenang
ingin segera sua si kembang
meski, sekilas pandang.

Baca juga :


Sayang...
sungguh sayang...
perjalanannmu menemui si kembang
membuatmu terjebak dipadang ilalang.

Oh... sungguh sang kumbang yang malang
Engkau telah pergi melalang
tapi, belum jua temukan si kembang

Sang kumbang malang
Petang hampir segera menjelang
Rindumu pun kian meradang
"Dimanakah engkau, sayang?",
tanyamu takut kehilangan si kembang.

Disetiap senja datang
dan rindumu yang s'makin mengekang
penuh bimbang
engkau berdendang
tuk si kembang.

Bungo, 11 November 2017