Sumbphoto : adobefly


"Sudah enggak usah ngeluh-ngeluh terus. Usaha belum, bergerak belum, diberikan kesempatan tidak berani mencoba, terus maumu apa?", Bejo marah-marah pada Sudrun di warung kopi.

" Wajar saja toh aku ngeluh, aku pengen dapat kerjaan yang aku impikan dan gaji yang aku dambakan. Emang salah?", Sudrun tidak terima dimarahi oleh Bejo.

"Memangnya aku nyalahin kamu?, aku cuma memprotesmu jika kamu bilang ingin dapat pekerjaan sesuai impianmu dan gaji seperti harapanmu, ya mbok... Enggak usah ngeluh, bilang susah cari kerja, harus ngandalin orang dalam dan bla bla bla.. ", dengan santai Bejo menanggapi, selesai bicara dia langsung mengambil pisang goreng yang ada diatas nampan.

Muka Sudrun langsung berubah masam dan tetap tidak terima dengan apa yang diomongkan Bejo, " Realitanya memang seperti itu Jo, informasi lowongan pekerjaan saja susah nyarinya, sudah dapat lowongannya kemudian kita masukan lamaran sampai hari ini panggilan interview saja belum ada, paling-paling yang diterima bagian dari orang-orang dalam juga".

"Suudzon itu namanya, kalaupun benar itulah pentingnya koneksi. Makanya, kamu jangan hanya cuma kumpul orang-orang seperti kami. Coba cari kenalan baru, bangun koneksi, jangan cuma diam dan ngeluh doang. Kemarin, sudah ditawari kerja, tinggal masuk tapi kamu tolak", tak mau kalah Bejo menanggapi.

"Gimana enggak nolak, gajinya saja enggak sesuai. Masak harus aku terima".

" Tapi kan itu posisi yang sebenarnya kamu mau kan? "

"Iya benar, tapi realistis saja Jo... gaji enggak sesuai", ucap Sudrun dengan santainya.

" Tuh kan... sebenarnya bukan cari kerjaannya yang sulit, kamunya yang banyak ini itu. Ini ada lowongan kerja gajinya besar", kata Bejo menunjukkan info lowongan kerja di hapenya.

"Yeee... ini aku sudah tahu dari IG, enggaklah... gaji segitu jadi sales uangnya habis dijalan. Mending duduk santai ngopi saja", Sudrun menolak tawaran Bejo mentah-mentah.


" Kamu ini Drun... Sesekali keluar dari zona nyamanmu, cobalah berpetualang dengan hal-hal baru yang siapa tahu itu akan membuatmu sukses. Apa kamu tidak ingat?, apa yang baik bagimu belum tentu baik buat dirimu, apa yang kamu takuti belum tentu semenakutkan seperti apa yang kamu pikirkan", dengan penuh semangat Bejo berusaha untuk menyakinkan Sudrun.

"Mencoba hal baru?, saya lebih ke sadar diri, Jo.. bukan enggak mau mencoba hal baru, tapi keahlianku tidak di situ, jadi untuk apa memaksakan diri. Bisa jadi aku diposisi tersebut justru menjadi kendala, ya daripada seperti itu mending enggak usah saja", kini Sudrun ikut mengambil pisang goreng lalu melahapnya.

"Learning by doing Drun... Bisa menyelam sambil minum air, belajar hal-hal baru langsung praktek, enak ta?. Mengasah skillmu, menambah portofoliomu jadi lebih bagus, lebih baik mencoba dan merasakan gagal daripada berdiam diri tidak melakukan apa-apa", Bejo menasehati Sudrun agar bisa mengubah cara pandangnya.

"Pret... Enggak usah ditanggapi Drun. Memang benar apa yang dikatakan Bejo, tapi dia sendiri belum mempraktekkannya sendiri. Lihat saja Bejo itu yang sekarang menikmati zona nyamannya, enggak mau keluar mencoba hal-hal baru, maunya cari rumput, ambil rencek, jadi buruh tani. Mbok coba... Si Mbah pengen liat kamu juga, ikut-ikut Sudrun ngelamar kerja gitu lho", kata Mbah Saberang yang baru datang memesan kopi.

"Nah, benar itu Mbah... ", kata Sudrun dengan semangat karena merasa mendapatkan dukungan dari Mbah Saberang.

" Halah... mesti Mbah ini", gerutu Bejo.

" Tuh... Kebiasaanmu itu Jo, dinasehati orang tua selalu gitu, tapi giliran nasehati orang temannya nomor satu", ucap Mbah Saberang sambil nyeruput kopinya.

"Aku sepakat dengan Si Mbah", sahut Sudrun yang merasa menang karena dibela.

" Kamu juga Drun, meskipun Bejo belum bisa menjalankan nasehatnya sendiri tetapi jika itu untuk kemajuanmu dan nasehat itu baik bagimu terima saja. Lihat apa yang dikatakan, bukan siapa yang mengatakan, ingat itu..! ", sekalian Mbah Saberang menasehati Sudrun.

Bejo yang sedang menyantap pisang pun terkekeh-kekeh karena yang kena bukan hanya dia saja. Sudrun pun ikut disemprot sama Mbah Saberang. Memang jika sudah lawan bicaranya Mbah Saberang lebih baik mendengarkan saja.

Bungo, 19 September 2024