Rezeki, jodoh dan maut adalah misteri.
Tak ada seseorang pun yang mengetahui.
Sebagai manusia hanya bisa berdo'a dan berusaha.
Tidak semua yang kita usahakan sedemikian keras,
Hasilnya membuat kita menjadi puas.
Mungkin sebaliknya,
yang kita petik adalah kecewa.
Rezeki kita memang tidak akan tertukar.
Akan tetapi rezeki kita telah di takar.
Sesuai kesanggupan dan tidak melebihi kadar.
Perihal jodoh... siapa yang ingin terus sendiri?
Tanpa ada yang menemani, tak ada tempat berbagi
Siapa yang mau terus berkawan dengan sepi?.
Bila, do'a sudah dilangitkan
Jika, ikhtiar telah sungguh-sungguh dilakukan
Namun, jodoh tak kunjung dipertemukan.
Apakah itu dianggap sebagai kesalahan?.
Apakah membully nya dapat di benarkan?.
Bukankah jodoh merupakan rahasia Tuhan?.
Dan demi malaikut maut yang terus mengintai
Jiwa - jiwa insan yang bernyawa.
Mereka telah bersiap dan menunggu titah Illahi
Kapan pun mereka siap mencabut setiap ruh manusia?.
Untuk apa kita murung?.
Bukankah?, kebahagian tak melulu perihal harta segunung.
Mengapa risau dengan kesendirian?.
Tidakkah?, jika sendiri lebih bermartabat daripada perselingkuhan.
Lantas apa yang bisa kita banggakan?.
Jika, titik akhir perjalanan manusia adalah kematian.
Kita seolah lupa misteri Tuhan tentang kematian.
Hingga kita sibuk di perbudak pekerjaan.
Sehingga, kita sibuk mengejar percintaan.
Sampai-sampai dalam menghadapi kematian
Kita tak punya persiapan.
Bungo, 20 Feb 2020
0 Comments
Post a Comment