Cicin ini biarkan yang bercerita.
Tiada guna lagi ikatan diantara kita.
Semua ini, karena kamu yang menyulutnya.
Aku tak perlu lagi penjelasan.
Selama ini aku percaya semua alasan
dari tutur manis yang kau ucapkan.
Ini bukan tuduhan, tapi kebenaran.
Bulat-bulat telah ku putuskan.
Jalan terbaik antara kita adalah perpisahan.
Sekuat apa pun kau pinta aku bertahan.
Aku tetap teguh memilih perpisahan.
Sejauh ini demimu aku berusaha bertahan.
Kini aku tak perlu lagi bertanya,
apalagi mendengar alasan yang kau lontarkan.
Karena, aku tahu kau pasti mengelaknya.
Ya... dimataku, kau sudah mati
Aku tak lagi ingin peduli.
Hati siapa yang kuat terus menerus tersakiti.
Tidakkah kau mengerti perasaanku ini?.
Betapa remuknya keluargaku mengetahui ini.
Seorang calon menantu yang ditunggu selama ini,
ternyata tidak seperti apa yang mereka yakini.
Sekali lagi aku tak ingin penjelasan.
Apa yang ku lihat sudah cukup membuktikan.
Pertunangan diantara kita tak bisa dilanjutkan.
Sebelum semua terlambat menjadi penyesalan.
Meski, beribu kali sumpah kau lafadzkan.
Bahwa kau tidak melakukan.
Itu tak akan mengubah keputusan.
Dan, berita buruknya
egomu masih menuduh
akulah yang salah paham.
Kau benar-benar membuatku terluka.
Aku sudah bertaruh
agar pertunangan kita tetap utuh.
Tapi, kau menulis kisah lain dalam diam.
Bungo, 08 Januari 2021
0 Comments
Post a Comment