Sumb photo : unsplash.com

Di kos sekarang sudah lebih baik semenjak aku sering mendengarkan radio. Entah kenapa rasanya mendengarkan radio bisa membuatku nyaman sekali. Penyiar radio favoritku jatuh pada Kak Lili. Apa pun acara yang dibawakan oleh Kak Lili aku selalu stay mendengarkannya. Moodbooster banget mendengarkan suaranya.

Aku yang awalnya iseng kirim salam, sekarang jadi keterusan. Ada yang kurang rasanya, sehari enggak kirim salam. Kadang ada sebelnya juga, saat sudah kirim salam tapi enggak sempat dibacakan. Walaupun sebel, malah aku jadi semangat kirim salamnya. Kadang cepat-cepat kirim salamnya biar ada diurutan pertama. Kedengarannya memang aneh, namun itu letak keseruannya.

Sebulan berlalu setelah menjadi pendengar setia Radio Ceria FM dan fans banget dengan Kak Lili, maka aku coba cari tahu alamat stasiunnya. Setelah tahu teryata dekat banget dari kos. Hanya berjarak kurang lebih 10 km. Aku pun merencanakan untuk datang ke sana, mau bertemu langsung dengan Kak Lili. Mungkin sebelum acara atau sesudah acara yang Kak Lili bawakan. Aku masih cari waktu yang pas untuk bertemu.

Tibalah waktu yang tepat itu, aku pun datang jam 15:45 lebih awal agar bisa menemui Kak Lili. Para staff Radio Ceria FM sangat ramah, mereka memintaku untuk menunggu diruangan. Mereka bilang akan menyampaikan kepada Kak Lili jika ada fansnya yang datang, meskipun mereka tidak janji apakah Kak Lili bisa ditemui atau tidaknya, semuanya tergantung Kak Lili sendiri, berkenan atau tidaknya.

Di ruang tunggu aku menunggu dengan perasaan tak karuan. Jantung bedebar lebih kencang, tidak seperti biasanya. Meskipun, aku tak tahu apakah Kak Lili mau menemuiku atau tidak, setidaknya aku sudah berusaha bertemu. Aku juga membawa bingkisan kecil berisi boneka panda untuk hadiah Kak Lili. Sebenarnya, aku hanya asal aja yang penting enggak tangan kosong, karena enggak tahu apa kesukaan Kak Lili. Jadi hadiahnya yang penting ada. He.. he..

Jam sudah menunjukkan pukul 16:00, artinya Kak Lili sudah selesai membawakan acaranya. Jatungku semakin berdebar lebih kencang dari pada sebelumnya, aku grogi bertemu dengan idolaku yang selama sebulan ini menemaniku hanya lewat suaranya, tanpa tahu bagaimana paras wajannya. Setiap detik yang melewati pukul 16:00 semakin membuatku gugup.

Sayup-sayup terdengar suara dari arah dalam, aku sangat mengenal suara itu, mereka didalam sedang ngobrol entah tentang apa, tapi aku yakin salah satunya pemilik suara penyiar radio favoritku, Kak Lili. Aku berusaha menenangkan diriku, sebisa mungkin tidak terlihat gugup. Menarik nafas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan mengeluarkannya. Itulah caraku menetralisir kegugupan.

Dan... dari arah dalam, ia menyapaku sembari berjalan, "Hai.... ", dengan ceria dan tangannya melambai-lambai. Secantik itu ternyata Kak Lili, secantik suaranya. Aku terbengong sesaat memandangi idolaku ada didepanku. Aku berdiri dan sekaligus menundukkan kepala membalas sapaanya, " Hai... Kak.. ", kataku singkat.

" Ini ya.. yang katanya mau ketemu? ", Kak Lili memastikan.

" Benar kak", jawabku tanpa bisa banyak berkata-kata didepan idolaku.

"Dengan siapa ini?", 

" Kenalkan kak, aku Mr K alias Kenzi", sambil mengulurkan tangan berjabat tangan dengan Kak Lili.

"Oh... ini Mr K yang rajin kirim-kirim salam itu? ", ucap Kak Lili.

" Benar kak, ini ada sedikit hadiah untuk kakak", ucapku sembari menyodorkan kotak kado yang berisi boneka panda.

"Terima kasih ya, repot-repot baget, ini pertama kali aku dapat hadiah dari fans"

"Yang bener kak?", tanyaku ingin tahu.

" Iya, memang benar", jawab Kak Lili sambil sibuk membuka hadiah dariku.

"Semoga suka kak sama hadiahnya, soalnya aku enggak tahu apa kesukaan kakak", ada rasa khawatir jika ternyata aku salah ngasih hadiahnya.

"Suka... suka... ini kamu tahu kesukaan kakak, kakak memang suka banget sama boneka binatang, apalagi ini panda, iiiiii... lutunya... ", penuh gemasnya Kak Lili sama boneka panda hadiah dariku dan dia langsung memeluknya.

Kami berdua pun berbincang panjang lebar. Ngobrol sana sini. Kak Lili memang orangnya asyik, pantas saja saat mendengarkan suaranya dari radio pendengarnya ikut jadi semangat. Memang seasyik dan seceria itu orangnya. Paling membahagiakan lagi selain bertemu dengan idolaku, ternyata Kak Lili adalah kakak kelasku. Oh... bahagia sekali rasanya mengetahui hal itu.