Bila kamu adalah aku.
Masihkah engkau sanggup mencaci
diriku yang tersungkur limbung dalam debu.
Atau? mulutmu diam terkunci.

Bila aku adalah kamu.
Ku tengok dalam sedalamnya diri.
Sempurnakah laku?, bersihkah kalbu?.
Aku tak kan mampu mencaci.

Bila kamu adalah aku.
Masihkah engkau tegap menyangga?,
Segala hal yang kian menyesakkan dada.
Atau? engkau meringkih tak punya daya.

Bila aku adalah kamu.
Kan ku tanya pada sanubari.
Masihkah engkau hidup atau telah mati,
dirasuki dan diselimuti rasa benci?.


Baca juga :



Bila kamu adalah aku.
Masihkah engkau memiliki kekuatan?.
Taklukkan semua hinaan dan cacian.
Atau engkau runtuh hancur berserakan.

Bila aku adalah kamu.
Kan ku sadari sebentuk kelemahan.
Tertanam dalam jiwa setiap insan.
Maka, tak kuasa ku lempar hinaan dan cacian.

Bila kamu adalah aku.
Engkau kan tahu siapa aku ini.
Kaki berdiri diatas jalanan berduri.
Tangan menggenggam bara api.
Mata dan telinga tertusuk panasnya besi.

Sayang, aku adalah aku.
Sedang dirimu adalah dirimu.
Sekeras usahaku memberitahu,
kau tak kan pernah mempercayai ku.

Bungo, 27 Desember 2017