Aku tidak sedang dalam bui.
Namun, tak bisa leluasa memandangi mentari.

Aku bukan seorang narapidana.
Tapi, setiap hari berganti selalu sama.

Aku hanya bisa...
Menatap tembok yang sama.
Aku terjebak diruang-ruang itu-itu saja.

Aku terperangkap,
dilorong waktu yang begitu pengap.

Kaki-kaki terantai kata aturan-aturan basi.
Jari jemari senantiasa menurut pada intruksi.

Mata tak mampu berpaling,
dari deadline yang dianggap genting.

Memuakkan...
Membosankan...
Aku rindu menghirup angin kebebasan.

Bebas...
Lepas...

Menjalani rutinitas sehari-hari,
penuh warna seperti pelangi.


Bungo, 06 Januari 2019