Sumb photo : unsplash.com


Kami banyak setuju dalam membangun negeri
Tapi, kami tak sepakat saat kau bangun dinasti

Kami memang puas akan kinerjamu
Namun, jangan jadikan landasan berbuat sesukamu

Otak-atik sana sini
Cari celah di ruang-ruang sunyi

Satu kali kau bermain api
Kami masih belum bergeming

Jangan kira kami diam tak mengerti?
Tapi, kau malah berulah kembali

Kami adalah para Pandawa
Bersabar diperlakukan tidak adil oleh Kurawa

Masihkah juga kau belum menyadari
Atau kau ingin mengajak kami bertanding?

Kalian para Kurawa merasa hebat, karena.. 
Punya Guru Drona dan Kakek Bisma?.

Wahai kau Duryodana...
Apakah kau merasa paling kuat?
Apakah kau ingin adu kuat?

Dengan siasat Sengkuni yang licik
Tatanan yang sudah baik
dengan mudah kau obrak-abrik


Ingat rakyat berdaulat
Sekuat apa pun kau, akan kami babat.

Tangan-tangan kecil akan kami bersatu
Melawan cengkraman tangan kuasamu.

Tak ada yang tak bisa kami tumbangkan
Jika, kau dan mereka mempermainkan kekuasaan.

Kami adalah para Pandawa
yang siap membinasakan para Kurawa
atas izin yang Maha Kuasa.

Merubah aturan demi kepentingan.
Melegalkan sesuatu yang diharamkan.
Itu adalah bentuk kedzoliman.
Dan tidak bisa dibenarkan.

Ini sudah diluar batasan.
Ini sudah sangat keterlaluan.

Haruskah? kembali terjadi kisah Mahabarata
Antara Pandawa berhadapan dengan Kurawa
Melawan ketidakbenaran di padang Kurukshetra.

Sebab, ini sudah darurat
Ini sudah sangat sangat gawat

Diam melihat negeri ini acak-acak
Atau..? Bergerak...!

Melawan
Ketidakbenaran

Merdeka...!!! 

Bungo, 22 Agustus 2024