Sumb Photo : unsplash.com



Mungkin ini memang jalan takdirkuMengagumi tanpa di cintaiTak mengapa bagiku asal kau pun bahagiaDalam hidupmu, dalam hidupmu

Telah lama kupendam perasaan ituMenunggu hatimu menyambut dirikuTak mengapa bagiku cintaimu pun adalahBahagia untukku, bahagia untukku

Ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimuMeski ku tunggu hingga ujung waktukuDan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya

Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini sajaTuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanyaDan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja

Sayup-sayup suara radio siang itu memutarkan lagu kesukaan Emba, iya cinta dalam hati yang dinyanyikan oleh group band Ungu serasa sedang mewakili perasaan Emba saat ini.

Kepala dan badan Emba bersandar pada dinding asrama. Perasaannya berkecamuk. Baru saja ada titik terang. Baru saja hatinya dipenuhi suka cita. Jatung berdebar dan hati yang nyaman. Namun, semuanya dengan cepat berubah kacau dan remuk redam.

Usut punya usut, cerita dari mulut ke mulut dan berdasarkan informasi Lela bahwa May masih belum bisa move on dari mantan pacarnya yang dahulu. May masih sangat menginginkan ia bisa balikan pada mantan pacarnya.

Lela bersedia memberi informasi itu dan membantu jadi mak comblang antara Emba dan May, karena sebagai sahabatnya May, Lela tidak ingin May terus-terusan sedih dan mengharapkan sesuatu yang mustahil. Mantan pacarnya sudah punya pacar lagi. Lewat Emba, Lela menaruh harapan agar May bisa secepatnya move on.


"Terima kasih, La... Sudah memberi tahu, bahwa ternyata dia belum move on dari mantannya", lirih Emba berkata pada Lela yang sudah memberikan penjelasan. 

" Semangat, Kak... Jangan menyerah. Lela yakin Kakak bisa menaklukkan hatinya si May", ucap Lela memberikan semangat.

Setelah perbincangan dengan Lela didepan perpustakaan sekolah itulah yang membuat Emba justru semakin lesu. Satu-satunya di asrama hiburan yang ada hanyalah radio saja.

Bertambah pesimisme Emba bisa menaklukkan hati si May bukan hanya karena dia belum move on saja, akan tetapi yang membuat Emba ingin mundur dan tidak meneruskan perjuangannya menaklukkan si May, ternyata, oh ternyata mantannya adalah si Umam yang masih teman Emba satu kelas, satu asrama, teman makan dan teman bermain juga.

Bagaimanapun Emba tidak bisa jika harus berpacaran dengan seorang cewek yang mana pria yang di sukai dan pernah berpacaran dengan May adalah teman dekat sendiri.
 "Teman macam apa?", gumam Emba dalam hati.

Lebih baik memilih persahabatan daripada memperjuangkan perasaan yang justru malah menimbulkan masalah. Menghancurkan persahabatan dan bisa saja menimbulkan pertengkaran. Tidak. Mundur dan tidak melanjutkan perasaan ini adalah jalan terbaik. Sebelum semua semakin jauh. Sekarang aku harus membantu May untuk bisa balikan sama Umam. Bukankah, level tertinggi mencintai seseorang adalah melepasnya pergi dan melihatnya bahagia?, tidakkah cinta tak harus memiliki?.

"Ya... Aku akan membantumu untuk bisa balikan sama Umam, May. Ini janjiku", penuh semangat Emba berucap, meski hatinya tersayat perih. 

Bungo, 06 November 2022