Photo Sumber : unsplash.com

Mendengar kata investasi sebagian orang langsung berpikir bahwa investasi adalah jalan menuju kaya raya. Anggapan itu memang tidak salah, karena ada sebagian orang yang telah membuktikannya.

Mereka bercermin pada kisah sukses orang-orang tertentu seperti Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, dua bos Djarum dan pemengang saham BCA ini memiliki kekayaan 42,6 miliar dolar AS atau setara Rp. 611,7 triliun menurut majalah Forbes. Sehingga, banyak orang yang ingin seperti mereka.

Bak pucuk dicinta ulam pun tiba. Gayung bersambut. Tergiurnya banyak orang ingin orang cepat kaya membuat sebagian orang memanfaatkan momentum tersebut. Menawarkan janji manis atas nama investasi dengan imbal hasil yang tak masuk akal. 

Untuk menggaet dan membuat percaya para korban, maka dimunculkanlah ilusi, flexing orang-orang tertentu yang seolah-olah sudah berhasil berkat berinvestasi di sana sini, punya ini itu, seakan semua bisa dibeli dengan mudahnya dan bagi yang mudah terayu serta menginginkan jalan pintas agar menjadi kaya raya menjadi mangsanya.

Keinginan yang membuncah dan ambisi ingin segera menjadi kaya raya tanpa diimbangi pengetahuan serta minimnya informasi mengenai investasi adalah hal yang bisa membuat petaka. Orang lebih mudah dirayu dan ditipu oleh investasi-investasi bodong yang menjanjikan return tinggi.

Perlu dipahami bahwa investasi sendiri merupakan aktivitas menempatkan dana atau aset berharga lainnya pada instrumen tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan harapan dari penempatan dana tersebut dapat menghasilkan return atau imbal hasil.

Return ini bisa keuntungan, bisa juga kerugian. Sama halnya usaha dagang tak semuanya berhasil meraih untung, justru sebaliknya gulung tikar.

Investasi bukan jalan cepat menuju kaya. Bila ada iming-iming keuntungan besar, imbal hasil pasti, untung berlipat-lipat, jika kita ikut gabung dalam program investasinya, itu sudah dipastikan adalah investasi bodong.

Tawarannya memang menggiurkan, janji-janjinya begitu mengasyikkan hingga mudahnya orang percaya. Hal ini merupakan gimmick semata agar para korban tergiur untuk mengikutinya.


Kita harus tahu bahwa dunia investasi selalu dipenuhi ketidakpastian, fluktuatif dan bisa menimbulkan kerugian juga. Maka, saat kita ingin berinvestasi harus benar-benar mencari informasi dan prospek kedepannya apakah bisa menghasilkan untung atau rugi.

Jangan mudah percaya pada hal baru yang kita sendiri belum mengerti. Sebaiknya pelajari dulu, cari tahu dulu, tracking rekam jejaknya dan cari informasi sedetail mungkin, supaya sebelum ikut gabung dalam program program investasi tidak salah memutuskan.

Anggapan bahwa dengan berinvestasi menjadikan orang cepat kaya raya secara instan itu tidak bisa dibenarkan, sebab disisi lain ada banyak orang yang harus jatuh bangkrut gara-gara ikut investasi. Sekali lagi, investasi tak melulu soal untung, ruginya pun juga ada.

Sesungguhnya tidak ada cara yang cepat untuk menjadi kaya raya. Investasi hanyalah instrument, wadah, jalan dan cara saja untuk menyimpan, menabung, mengembangkan hasil dari kerja keras seseorang yang dialihkan menjadi bentuk aset.

Kebanyakan kita yang awam dalam hal investasi melihat orang orang kaya hanya duduk santai menikmati hidup sudah tidak butuh bekerja lagi. Padahal, mereka tetap bekerja atau punya usaha yang nyata disana sini sebagai penghasilan utama, sedangkan investasi hanya sebagian dari salah satu portofolio saja, bukan sumber penghasilan utama.

Camkan ini... sebelum mereka berada diposisi sekarang menjadi kaya raya. Mereka juga bekerja sungguh dan harus jatuh bangun mewujudkan mimpinya. 

Sayangnya sebagian dari kita hanya melihat hasilnya semata, tanpa mau tahu cerita proses dibaliknya. Sehingga, hanya bermalas-malasan tapi disisi lain ingin punya penghasilan setinggi-tingginya. 

Mereka juga tak ingin berproses untuk mencapainya, hanya hasil yang diinginkan. Maka, tak salah lagi jika mereka pun mencari jalan pintas. Mencari-cari investasi yang menawarkan return tinggi. Alhasil, bukannya untung, malah buntung. Pundi-pundi harta yang dikumpulkan bertahun-tahun justru ludes karena tertipu investasi bodong.

Maka, supaya kita tidak mudah tertipu investasi bodong karena ingin cepat kaya dan bisa menjalani hidup dengan bahagia entah itu kaya raya ataupun hidup sederhana, ingatlah nasehat ini, "Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.”

Bungo, 29 Maret 2022