Unsplash.com sumber photo


Perubahan bisa dikonotasikan sebuah hal yang negatif, membongkar sistem yang ada, menata ulang tatatan yang mungkin sudah berlaku. Dalam pemikiran setiap orang, saat pertama kali mendengar kata perubahan yaitu merubah segalanya dan memulai nya kembali dari nol. Bagi sebagian orang kata perubahan adalah hal yang menakutkan, bagi sebagian orang lagi kata perubahan menjadi sebuah harapan baru.

Pemikiran orang antara satu dengan yang lainnya tentu berbeda, pro dan kontra pasti akan terjadi. Setuju dan tidak setuju merupakan hal yang lumrah. Pemikiran mereka mungkin berlandaskan kepentingan personal ataupun kepentingan kelompoknya atau malah diklaim atas kepentingan semua orang?.

Bagi mereka yang merasa termarjinalkan, tersisih dan tidak diperlakukan adil oleh sistem yang ada. Kepentingan-kepentingan mereka yang mungkin saja terganjal dengan tatanan yang berlaku, membuat mereka akan dengan mudahnya mengatakan perubahan adalah hal yang penting bagi mereka dan perlu segera direalisasikan. Perubahan bagi mereka merupakan mimpi , harapan dan angin segar.

Berbeda bagi mereka yang saat ini duduk manis dan menikmati kursi empuk atas sistem yang ada. Mereka sudah terlampau nyaman menikmati sistem ataupun tatatanan yang berlaku, tentu bagi mereka perubahan merupakan kata yang menakutkan. Bisa jadi banyak hal yang sekarang mereka nikmati tiba-tiba menghilang begitu saja. Previlage mereka bisa-bisa terancam.

Perubahan satu kata yang bisa memiliki arti ganda, bisa bermakna baik, bisa bermakna buruk, tergantung siapa yang memaknainya, tergantung bagaimana kepentingannya. Yang perlu digaris bawahi, bahwa perubahan tidak selalu kembali dari nol. Perubahan bisa jadi hanya memperbaiki hal-hal yang belum baik agar lebih baik lagi, tetap melanjutkan sistem yang ada dan mempertahankan tatanan yang sudah mapan, diberikan sedikit sentuhan yang berbeda agar tampak lebih baik lagi.

Tagline perubahan sendiri sudah sering kali diartikan dan salah digunakan, sebaiknya lebih hati-hati memilih dan menggunakan diksi, kata perubahan sendiri bisa diganti diksi yang lebih halus yaitu kata perbaikan, maka kata ini bisa diterima oleh semua orang dan sangat minim pro-kontra, berbeda jika kita menggunakan diksi perubahan, maka pro-kontra dan keterpecah belahan akan timbul yang menghasilkan kubu-kubu.


Namun, memang kata perubahan mengandung emosionalitas yang sangat besar dan tidak dapat dipungkiri kata perubahan ini sering digunakan tagline, satu kata yang akan menarikan perhatian besar orang-orang, bukan hanya menarik perhatian tapi emosionalitas mereka juga ikut tertarik. Ini tentu berbeda dengan kata perbaikan bila dipakai, mungkin tidak akan didengar apalagi menarik perhatian.

Diksi kata perubahan memang merupakan magnet besar yang bisa menghimpun masa dalam waktu yang sangat singkat, apalagi itu digunakan sebagai senjata, ditambahi dengan bumbu-bumbu yang bisa memancing emosi para pendengarnya, maka akan menciptakan militan-militan yang hebat, bahkan yang irasional pun akan tampak seperti rasional.

Lantas apakah perubahan diperlukan?, jawabannya bisa iya bisa tidak. Tapi, apakah perbaikan dibutuhkan?, jawabannya pasti iya. Jika sistem dan tatanan sudah jalan maka yang dibutuhkan hanya perbaikan, kecuali memang ada maksud tertentu menggunakan kata perubahan itu, atau mungkin dirasa sudah merasa muak dengan sistem yang ada, sehingga perlu meneriakkan kata perubahan. Tentu ketika seseorang atau kelompok yang sudah berani menggunakan tagline perubahan harus siap berhadap-hadapan dengan orang lain atau kelompok lain yang mungkin saja tidak menginginkan perubahan dan merasa terancam dengan perubahan itu.

Itulah kekuatan dan dampak dari kata perubahan, hal yang kontras dan berbeda jika kita menganti kata perubahan itu menjadi perbaikan, maka orang akan menyikapinya berbeda dan reaksinya pun bisa jadi datar-datar saja, serta kata perbaikan akan cendrung mudah diterima dan tidak menimbulkan pro-kontra.

Perubahan belum tentu memperbaiki, namun perbaikan sudah pasti memberi dampak perubahan. Maka, sebenarnya kita sama-sama tidak alergi perubahan, kita juga sama-sama ingin berusaha terus jadi lebih baik lagi.

Jadi, tetap mau pilih perubahan atau perbaikan?, keduanya hampir punya makna yang sama, tapi bisa menimbulkan dampak yang berbeda. 

Sekali lagi terserah mau gunakan diksi kata yang mana, apakah perubahan atau perbaikan?, jika memang memilih kata perubahan agar orang-orang ikut tergerak dalam rangka melakukan perbaikan, why not?. 

Berbeda jika diksi perubahan diniatkan dan digelorakan dalam rangka mengacak-acak tatanan yang ada, maka itu tidak bisa diterima. Itulah maksudnya perubahan belum tentu memperbaiki. Semua tergantung kita mau pilih perubahan atau perbaikan?. 

Bungo, 01 Feb 2023