Tantangan untuk membawa Indonesia berubah menjadi negara maju tentu tidak mudah. Tapi, mungkinkah Indonesia berubah menjadi negara maju?, jawabannya sangatlah mungkin. Potensi yang dimiliki negara Indonesia sungguh sangat besar.
Jika, modal dasar Indonesia berubah menjadi negara maju sudah ada, baik sumber daya alamnya bahkan sumber daya manusianya.
Lantas apa tantangannya?, agar Indonesia berubah menjadi negara maju. Tantangannya adalah cara mengelola negara ini. Mulai dari kehendak pemimpin negeri ini yang menahkodainya.
Tentu ini bukan semata-mata hanya tugas pemimpin negeri ini saja, namun semua manusia-manusia Indonesia baik yang punya jabatan maupun rakyat jelata harus bersama-sama mendukung dan mewujudkannya, sesuai tugas dan peran masing-masing.
Meski, jalan menuju perubahan Indonesia menjadi negara maju masih jauh dan masih perlu berbenah dalam banyak hal yang baik itu infrastruktur, masalah ekonomi dan sejumlah masalah lainnya.
Menurut menteri keuangan Sri Mulyani saat ini, Indonesia termasuk dalam negara berpendapatan menengah. Meskipun begitu, jika dilihat dari pertumbuhan pendapatan per kapita, kita makin menunjukkan peningkatan menuju negara berpendapatan menengah atas [middle upper income country].
Maka, stabilitas ekonomi harus dijaga momentumnya. Bila tidak?, gejolak ekonomi bisa saja menghempaskan kembali negara ini ke titik semula, bahkan mungkin bisa lebih parah lagi yaitu krisis.
Infrastruktur yang baik juga sangat penting untuk sebuah negara. Baik dan buruknya infrastruktur berpengaruh langsung pada ekonomi. Infrastruktur diperlukan untuk mempelancar rantai pasokan, memangkas biaya-biaya yang tidak perlu dan terpenting mempercepat waktu.
Pendidikan merupakan salah satu elemen hal penting juga, selain infrastruktur. Pendidikan mengemban tanggung jawab besar mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia. Bila, manusia Indonesia sudah terdidik diharapkan mampu mengelola negara ini, baik itu sumber daya alamnya maupun tata kelola pemerintahan bisa lebih bagus lagi.
Baca Juga Karya Lainnya :
Namun, sayangnya masih ada sebagian masyarakat memberikan stigma bahwasanya pendidikan tidak penting. Banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya cukup tahu Calistung (Baca, Tulis dan Hitung) saja. Alasan mereka selain biaya yang dikeluarkan harus besar dikarenakan lihat sekitar lingkungan mereka sendiri banyak orang yang berpendidikan tinggi tidak terserap oleh dunia kerja.
Memang realitanya demikian, banyak yang tidak terserap dalam dunia kerja. Pun yang terserap dunia kerja tidak sesuai background pendidikannya. Stigma tersebut tidak sepenuhnya benar, tujuan pendidikan adalah membentuk karakter dan memberikan bekal agar bisa lebih siap menghadapi tantangan dan mampu bersaing.
Pembenahan kurikulum pendidikan baik dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi memang perlu disempurnakan lagi. Tapi, hal tersebut bukan berarti boleh memberikan stigma bahwa pendidikan itu tidak penting.
Sekali lagi, pendidikan itu penting. Orang yang berpendidikan dan punya keahlian sesuai dibidangnya sangat dibutuhkan sebagai syarat Indonesia menjadi negara maju.
Sumber daya alam yang melimpah tidak akan memberikan kemakmuran jika sumber daya manusia kita tidak mampu mengolahnya. Kita hanya akan terjebak melakukan eksploitasi dan menjual bahan mentahnya.
Disini peran pendidikan untuk mempersiapkan agar bisa memunculkan sumber daya manusia yang mampu mengolah bahan mentah menjadi berbagai produk dengan nilai tambah ekonomis yang bisa menimbulkan multi player efek kesejahteraan maupun pemerataan ekonomi.
Mengolah sumber daya alam ini hanya salah satu contohnya. Jika, sumber daya manusia kita mumpuni membuat teknologi sendiri, menciptakan rekayasa biologi dalam bidang pertanian dan berbagai bidang lainnya, bila hal tersebut sudah terjadi, maka Indonesia sudah dekat menjadi negara maju.
Walaupun nyatanya saat ini sumber daya manusia di Indonesia sendiri masih kurang. Kurikulum pendidikan belum mampu menciptakan orang-orang berkarakter dan ahli dibidangnya.
Bisa kita lihat disekitar kita yang berpendidikan tapi tak punya karakter sehingga saat menjadi pejabat akhirnya membuat kebijakan yang salah dan cenderung korup. Mereka yang berpendidikan namun tak punya keahlian ujung-ujungnya tidak terserap dunia kerja.
Belum lagi aksi korupsi yang merajalela dari atas sampai bawah, premanisme, pungli, perampokan, pencurian, mudah dikompori, mudah tersulut emosi, gampang diadu domba ~sumbu pendek~ dan berbagai kejahatan serta hal negatif yang lainnya merupakan cerminan bahwa pendidikan belum sepenuhnya merata dan mampu menjadikan manusia Indonesia berkarakter. Sehingga, bisa dikatakan sumber daya manusia Indonesia masih belum semua siap mencerminkan negara maju.
Banyak pekerjaan rumah yang harus di kerjakan untuk menjadikan Indonesia negara maju. Mengejar ketertinggalan diberbagai bidang, baik ekonomi, infrastruktur, pendidikan, mental para pejabat, pengusaha dan lain sebagainya memang masih menyisakan banyak catatan sana sini. Namun, seperti yang digaungkan oleh pemimpin negeri ini, "OPTIMISTIS INDONESIA MAJU". Kita harus mendukungnya, serta punya semangat yang sama, berusaha bersama-sama, bahu membahu dan yakin Indonesia menjadi negara maju.
Bungo, 25 Juni 2023
0 Comments
Post a Comment