Begitulah nyatanya cinta, ia memilih jatuh pada orang yang didamba. Cinta itu tidaklah buta seperti mereka sangka. Cinta selalu memilih dan memilah siapa yang pantas mendapatkannya. Cinta itu punya mata, bahkan mata hati. Karena, ia sangat tahu kepada siapa menaruh hati.
Bahkan, cinta itu peka. Ia mampu membedakan mana yang setia dan tidak setia.
Cinta itu tidaklah gila. Cinta adalah kewarasan jiwa, dimana ia akan sakit lantas mati ketika tak dijaga dan dimanja.
Dari itu, jangan butakan cinta dan jangan gilakan cinta. Gunakan mata hati dan akal waras, jatuhkan ia pada seseorang yang benar-benar pantas. Bahwa, seseorang itu pun bisa dipercaya menjaga cinta.
Bila saja, cinta terlanjur gila, ia akan menjadi cinta buta dan mata pun ikut buta. Ia tidak bisa memilih dan memilah apa yang terbaik untuknya. Cinta buta juga akan mempengaruhi akal waras. Benar salah diterobos dan digilas. Telinga akan ikut tuli juga. Cinta buta cenderung abai terhadap nasehat. Sehingga, cinta buta akan lebih mudah tersesat.
Jika, jatuh cinta, jangan buta. Jika, jatuh hati, jangan gila. Taruhlah cinta pada ukuran yang pas, agar diri tetap waras. Meski, cinta terlepas. Walau, cinta terhempas.
Bungo, 27 Agustus 2016
0 Comments
Post a Comment